Artikel

7 Teknologi Pertanian Modern Untuk Optimasi Hasil Panen

Hasil panen pertanian memang menjadi komiditas yang sangat penting dan krusial. Maka dari itu, wajar jika ada banyak inovasi tentang teknologi pertanian modern untuk menghasilkan panen yang lebih optimal. Menurut https://www.greenforagriculture.com penerapan teknologi dalam pertanian merupakan hal yang sangat krusial untuk hasil panen yang lebih baik.

Teknologi alat pertanian yang lebih modern akan mampu menunjang proses pertanian secara lebih baik dan optimal. Penggunaan berbagai alat-alat pertanian terbaru tersebut juga bisa membuat proses pertanian menjadi lebih cepat. Selain itu, bisa juga memudahkan upaya dalam rangka mencapai ketahanan pangan.

Di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, dan Eropa, sudah banyak petani yang menggunakan alat pertanian modern. Di Jepang misalnya, mereka menggunakan alat pertanian mulai dari untuk pemilihan bibit, proses penanaman, perawatan tanaman, proses pemanenan, dan proses-proses lain penunjang pertanian.

 7 Jenis Teknologi Pertanian Modern Hasil Panen Optimal

Pada umumnya, teknologi pertanian modern ini bisa dikategorikan dalam beberapa kelompok berdasarkan fungsinya. Ketiga kelompok kategori tersebut adalah alat pertanian untuk masa pra-penanaman, saat penanaman, dan saat panen.

Mengutip dari sejumlah sumber, berikut adalah rekomendasi pilihan jenis alat teknologi pertanian modern yang perlu digunakan untuk optimalisasi hasil panen.

1. Teknologi Pertanian Modern: Kultivator

Teknologi pertanian modern bernama kultivator

Jenis alat pertanian modern yang pertama perlu Anda ketahui adalah Kultivator. Bagi Anda yang belum tahu, cultivator adalah sebuah alat pertanian modern yang fungsi utamanya adalah digunakan untuk proses pengolahan lahan pertanian sebelum adanya tanam bibit.

Ada beberapa komponen penting dalam sebuah cultivator. Mulai dari Rotor Standar yang digunakan untuk memotong dan membolak-balikkan tanah, Star Rotor yang berfungsi untuk menghilangkan gulma atau rumput pengganggu.

Selain itu ada juga bagian cultivator yang disebut dengan Bajak Singkal yang berfungsi untuk proses pembajakan lahan. Kemudian ada juga Garu Sisir yang digunakan untuk mengolah tanah pada kondisi basah, dan juga Garu Piring yang berfungsi ganda.

Alat Bernama cultivator ini bisa digunakan untuk mengolah tanah pertanian secara lebih efektif dan efisien. Kultivator tidak hanya mempercepat proses pertanian, namun juga bisa memberikan dampak yang positif pada proses pertanian secara keseluruhan.

2. Alat Rotavator

Jenis teknologi pertanian modern yang tidak kalah penting adalah Rotavator. Di beberapa daerah di Indonesia, alat ini lebih dikenal dengan sebutan Rotari. Sederhananya, Rotavator adalah alat pertanian yang digunakan untuk memutar tanah dari permukaan ke lapisan dalam secara teratur.

Pada pertanian tradisional, proses pembalikan tanah ini dilakukan secara manual menggunakan cangkul. Sehingga membutuhkan tenaga yang lebih banyak dan proses yang lebih lama. Terlebih jika lahan pertanian yang digarap cukup luas.

Penggunaan alat Bernama Rotavator ini tentunya Anda bisa menghindari proses pembalikan secara manual dan bisa lebih menghemat waktu ataupun tenaga. Selain itu, penggunaan Rotavator ini juga bisa menghasilkan kualitas tanah yang lebih baik.

Rotavator memiliki dua tahapan dalam proses pengolahan tanah. Proses yang pertama adalah memotong, mencacah, dan kemudian membolak-balikkan tanah. Proses kedua adalah merapikan, menghilangkan gulma/rumput liar, dan mengatur saluran air untuk irigasi tanaman secara lebih baik.

3. Alat Tani Bajak Singkal

Jenis teknologi pertanian modern yang selanjutnya adalah Bajak Singkal. Pada beberapa jenis tananam seperti padi tentu akan membutuhkan proses pertanian yang sedikit berbeda. Sebab jenis tanaman ini membutuhkan lahan yang lebih gembur untuk bisa menghasilkan bulir padi secara optimal.

Maka dari itu, fungsi dari Bajak Singkal cukup penting dalam proses pengolahan lahan padi. Bajak singkal merupakan jenis bajak yang berfungsi untuk membajak tanah agar menghasilkan tanah yang lebih gembur dan siap untuk ditanami padi ataupun bibit lainnya. Bajak singkal sendiri ada dua jenis yaitu satu arah ataupun dua arah.

Jenis bajak singkal dua arah ini tentu memiliki kinerja yang lebih optimal. Sebab perputaran bajak yang dua arah akan bisa menghasilkan tanah yang lebih gembur dan kecepatan pengolahan yang lebih baik. Hanya saja bajak jenis ini harganya lebih mahal bila dibandingkan dengan yang satu arah.

4. Mesin Penanam Benih

Di Indonesia mungkin masih jarang penggunaan alat teknologi pertanian modern yang satu ini. Namun mesin penanam benih cukup banyak digunakan pada proses pertanian modern di negara-negara maju.

Sesuai namanya, mesin penanam benih adalah sebuah alat pertanian modern yang digunakan secara khusus untuk menanam benih pertanian. Penggunaan mesin penanam benih pertanian ini tentunya akan memberikan banyak keuntungan.

Mulai dari hasil penanaman bibit yang lebih baik dan lebih teratur, proses penanaman bibit yang lebih cepat, dan juga penghematan beban tenaga. Mesin penanaman benih modern ini mampu menanam benih dalam jumlah banyak pada sekali waktu. Jarak dan kedalaman penanaman bibit pun akan bisa lebih seragam saat menggunakan alat pertanian yang satu ini.

5. Sistem Irigasi Otomatis

saluran irigasi otomatis untuk hasil panen lebih optimal greenforagriculture

Teknologi pertanian modern saat ini semakin maju. Beberapa diantaranya bahkan dikombinasikan dengan AI (Kecerdasan buatan) maupun juga IoT (Internet of Things) yang berbasis penggunaan perangkat komputasi dan koneksi internet.

Salah satu teknologinya adalah saluran irigasi otomatis pada lahan pertanian. Penyiraman tanaman merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pertanian. Sebab pengairan yang baik dan efektif akan bisa menghasilkan panen yang lebih optimal.

Jika pada pertanian tradisional banyak petani yang menyiram tananam mereka secara manual ataupun pompa air, maka tidak halnya dengan pertanian modern. Pada sejumlah pertanian modern sudah ada teknologi yang namanya Saluran Irigasi Otomatis.

Saliran Irigasi otomatis merupakan sebuah mekanisme teknologi yang berupaya untuk memberikan air pada tanaman secara lebih optimal dengan memanfaatkan berbagai teknologi otomatisasi yang ada.

Sistem ini biasanya melibatkan penggunaan sejumlah sensor yang digunakan untuk mengukur sejumlah parameter lahan pertanian seperti Tingkat kelembaban tanah, PH tanah, dan lain sebagainya.

Sensor-sensor ini kemudian dihubungkan dengan perangkat teknologi control otomatis. Ketika control otomatis ini mendeteksi adanya kekurangan atau pengurangan air di lahan pertanian maka secara otomatis ia akan mulai mengalirkan air untuk menyirami tanaman di lahan tersebut.

Penggunaan teknologi sisten irigasi otomatis ini bisa memberikan sejumlah dampak positif pada proses pertanian. Mulai dari membantu proses penghematan air, pengurangan biaya operasional pertanian, dan bahkan mengoptimalkan hasil panen secara lebih baik.

6. Drone Pertanian

penggunaan teknologi drone untuk pertanian

 Penggunaan drone pertanian ini semakin ramai belakangan ini. Sehingga kehadiran teknologi pertanian modern yang satu ini bisa menjadikan proses-proses pertanian lebih efektif dan juga efisien.

Drone pertanian ini sebenarnya memiliki cukup banyak fungsi. Ketika menggunakan drone maka para petani bisa memantau tanaman mereka tanpa perlu harus langsung di Lokasi. Selain itu dengan perlengkapan teknologi dan sensor yang lengkap, Anda pun bisa memantau Kesehatan tanaman pertanian, mengecek kelembaban tanah, dan kondisi perkembangan tanaman.

Pada beberapa kondisi, drone ini juga bisa digunakan sebagai alat penyemprot. Sehingga Anda bisa menyemprotkan pestisida secara lebih presisi dosisnya. Imbasnya penggunaan pestisida pun akan bisa lebih terkontrol jumlahnya.

7. Teknologi Pertanian Modern Combine Harvester

Teknologi pertanian modern bernama combine harvester

Teknologi pertanian modern yang selanjutnya adalah mesin Combine Harvester atau mesin panen terkombinasi. Sesuai namanya, mesin pertanian ini bisa melakukan beberapa fungsi berbeda dalam satu alat yang sama.

Combine Harvester merupakan mesin pertanian yang menggabungkan tiga fungsi utama di dalamnya. Ketiga fungsi tersebut adalah pemanena, pemotongan, dan bahkan juga perontokan hasil panen (misal padi, gandum, jagung, atau yang lainnya).

Dengan adanya fungsi lengkap pada satu alat akan membuat proses pertanian dalam skala besar menjadi semakin mudah. Maka dari itu, mesin ini jamak digunakan untuk proses pertanian di negara-negara maju dengan lahan pertanian yang luas.

Kesimpulan

Hadirnya teknologi dan inovasi telah mendorong berbagai pengembangan pada bidang pertanian. Sehingga memicu munculnya sejumlah teknologi yang lebih maju dan modern untuk menunjang proses pertanian secara keseluruhan.

Untuk memudahkan proses pertanian, ada beberapa jenis alat modern yang bisa digunakan. Mulai dari cultivator, rotavator, mesin bajak, drone, dan bahkan mesin panen modern. Masing-masing alat tentunya akan memberikan fungsi yang berbeda sesuai dengan ranah penggunaannya.

Itulah pembahasan lengkap mengenai teknologi pertanian modern untuk meningkatkan optimalisasi hasil panen. Kini dengan adanya penjelasan tersebut, Anda tidak perlu bingung lagi jika ingin mencari alat yang lebih modern untuk pengolahan lahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *