Studio Arkane Tutup, Founder Sebut Bukan Keputusan yang Bagus
Seperti yang sudah diketahui bahwa beberapa bulan yang lalu, pihak Microsoft memutuskan untuk menutup empat studio gamenya. Keempatnya adalah Arkane Austin, Tango Gameworks, Roundhouse Studios, dan Alpha Dog Game.
Berita mengenai Studio Arkane tutup tentu saja menjadi hal yang sangat mengejutkan. Terlebih hal ini dilakukan bersamaan dengan studio Tango Gameworks yang juga tidak kalah besar. Penutupan Studio Arkane Austin terbilang cukup di luar dugaan banyak orang.
Pasalnya, studio game yang satu ini baru saja merilis game baru pada tahun 2023 yang lalu. Game berjudul Redfall yang diluncurkan pada tahun 2023 lalu tersebut menjadi game terakhir yang diluncurkan oleh Arkane Studio.
Salah satu alasan kuat yang disinyalir menjadi penyebab penutupan Studio tersebut adalah kegagalan Redfall bersaing di pasaran. Sebenarnya banyak pihak yang merasa kecewa dengan Keputusan yang diambil Microsoft tersebut. Termasuk juga dari Raphael Colantino yang merupakan founder dari Arkane itu sendiri.
Founder Sebut Penutupan Arkane Bukanlah Keputusan yang Baik
Penutupan studio game Arkane Austin sendiri sudah mendapatkan cukup banyak tanggapan dari berbagai pihak. Termasuk dari foundernya sendiri. Dalam sebuah wawancara ekslusif bersama dengan PC Gamer, sang founder mengungkapkan pendapatnya mengenai penutupan studio game yang sudah ia besarkan itu.
Raphael Colantino menyesalkan Keputusan Microsoft terkait penutupan itu. Ia pun mengatakan bahwa studio tersebut merupakan sebuah “kelompok Istimewa” yang telah menciptakan banyak hal keren di masa lalu,
Founder itu pun juga menilai bahwa Keputusan yang diambil oleh Microsoft untuk menutup studio gamenya itu hanya untuk menyenangkan para pemegang saham. Colantino pun yakin bahwa “membunuh” orang-orang Kreatif dan berbakat di studio tersebut bukanlah Keputusan yang baik.
Baca Juga: Pengembangan PS5 Pro Butuh Waktu Hingga 5 Tahun!
Colantino juga menambahkan jika ia merasa “mustahil” untuk bisa menggantikan studio game seperti itu. Kalaupun itu bisa dilakukan, tentu akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa mencapainya.
Berkaca dari hal ini, ia menilai bahwa Microsoft harusnya memberikan kesempatan kedua bagi studio game itu. Sehingga mereka pun bisa lebih mengoptimalkan lagi peran-peran studio game tersebut di masa yang akan datang.
Sejumlah Mantan Staff Kembali Bekerja Dengan Colantino
Meskipun berita mengenai studi Arkane tutup begitu mengejutkan, namun ada kabar baik yang bisa menjadi “hiburan”. Beberapa mantan karyawan di studio tersebut telah mendapatkan pekerjaan baru di WolfEye Studio yang juga dipimpin oleh Colantino.
Hal ini tentunya bisa menjadi angin segar bagi studio game tersebut untuk selanjutnya bisa bersaing dengan developer game lainnya. Imbasnya, potensi persaingan dunia game pun akan tetap memiliki segmentasi target market yang cukup besar.
Meskipun ada sejumlah kabar baik mengenai karyawan yang kembali bekerja dengan Colantino, namun tidak ada yang tahu kapan penutupan Studio dan PHK karyawan industry gaming akan mereda.
Baca Juga: AYANEO 3 Resmi Mengemuka, Chipset Terbaru AMD Siap Memanjakan Pengguna
Melihat perjalanan tahun 2024 yang lalu, bisa dikatakan merupakan tahun yang berat bagi para pelaku industri gaming dunia. Secara keseluruhan sudah ada lebih dari 13.000 pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat fluktuasinya pasar gaming global.
Angka pemutusan hubungan kerja tersebut bisa dikatakan Sebagai yang paling tinggi dalam satu tahun di sepanjang industry gaming. Bahkan penutupan studio terjadi hampir setiap minggu. Kabar terbaru adalah Sony yang menutup Studio Concord yaitu Firework Studios.
Penutupan studio oleh Sony tersebut tentunya menambah Panjang daftar studio gaming yang mengalami penutupan dan pemutusan hubungan kerja. Kabar ini tentunya bukanlah kabar baik karena bisa menjadi indicator belum pulihnya pasar global industry gaming.
Itulah sekilas berita terbaru dunia game online yakni tentang studio Arkane tutup yang begitu mengejutkan. Di Tengah ketidakpastian pasar gaming yang belum pulih, penutupan studio dan pemutusan hubungan kerja masih menjadi fenomena yang menghantui banyak pihak.